widget

Everytime I had the Inspirations on Everywhere and from Everyone

Senin, 02 September 2013

[Fanfiction: Songfiction] Nothing like Us

Songfiction♫
Nothing Like Us
Cho Kyuhyun | Lee Ji Hyun | Super Junior | And Other Cast
This songfiction is adapted by Justin Bieber’s song
                                                             “Nothing Like Us”
 
Present by
Ratih Eka Aprillia
© 2013
Lately I’ve been thinking, thinking about what we had
I know it was hard, it was all that we knew, yeah
Have you been drinking? To take all the pain away                                             
I wish that I could give you what you deserve
“Kyuhyun, wae geurae?” Sungmin menepuk pelan bahu Kyuhyun yang tengah bergulat di tengah pikirannya sendiri di atas ranjang. Akhir-akhir ini ia sering melihat dongsaengnya itu melamun entah memikirkan apa. Pastilah sesuatu yang rumit, sesuatu yang sebenarnya tak dapat Kyuhyun selesaikan sendiri. Tapi, jika ia tak dapat menyelesaikannya sendiri, mengapa ia tak bercerita kepada Sungmin? Pertanyaan itulah yang selalu muncul di benak Sungmin mengingat Kyuhyun selalu terbuka padanya, selalu menceritakan masalahnya dan menumpahkan keluh kesahnya.
“Ani, nan gwaenchana, hyung.” Jawab Kyuhyun pelan. Matanya yang sendu itu menatap kosong ke ujung jemari kakinya. Sungmin benar-benar tak tahan melihat Kyuhyun seperti ini. Dorm serasa sepi tanpa kelakuan nakal dan teriakannya saat bermain game. Dia adalah si Evil Magnae yang sangat di sayangi oleh hyung-deulnya. Sungmin mengangkat dahu Kyuhyun hingga ia dapat menatap mata hazel yang menawan itu.
“Kau tidak sendiri, Kyu. Kau bersama kami dan begitupula sebaliknya. Jangan buat kami bingung denganmu yang seperti ini. Ini tak seperti Kyuhyun yang kami kenal. Kyuhyun yang selalu menjahili kami setiap hari tanpa lelah, Kyuhyun yang selalu menantang kami untuk bermain Starcraft, Kyuhyun yang selalu ceria dan tak dapat dianggap enteng. Ceritakanlah semua pada kami, namun jika kau enggan bercerita cepat selesaikan masalahmu ini. Dan kembalilah menjadi Kyuhyun kami. Kami sungguh menyayangimu, Kyu. Kami cemas akan keadaanmu yang seperti ini. Tak mau makan dan tak bersemangat. Jika nanti pipi chubbymu kempes apalah jadinya nanti, eoh?” Sungmin menasehati dongsaengnya dengan sepenuh hati. Ia juga meberikan senyuman yang selalu di kagumi Kyuhyun dan yang selalu membuat Kyuhyun tak berkutik lagi setelahnya.
“Gomawo, hyung. Mianhae aku telah merepotkan kalian semua.” Balas Kyuhyun dengan mencoba untuk tersenyum.
“Keurom, aku berangkat dulu, ne! Aku ada jadwal Sukira hari ini. Eh, bukankah lusa Musikalmu akan tampil? Apa tak ada jadwal latihan?” Tanya Sungmin.
“Aku mengatakan pada Manager hyung kalau aku sedang tak enak badan. Akhirnya ia meng cancel semua jadwalku hari ini.” Jawab Kyuhyun sambil mengikuti langkah kaki hyungnya keluar kamar.
“Ah, baru saja akan ku panggil kau, hyung.” Ucap Ryewook saat melihat Kyuhyun dan Sungmin keluar kamar.
“Kyu, aku telah memasak untukmu. Makanlah, sekali-sekali perlu kau coba dengan kemauanmu sendiri memakan sayuran yang sehat itu. Jangan hanya saat ada Ji Hyun saja kau baru mau memakannya. Ku dengar dari Manager hyung kalau semua jadwalmu di cancel hari ini karena kau bilang jika kau sedang tak enak badan, eoh? Ahh… kenapa ia selalu lunak padamu? Kau benar-benar beruntung, Kyu! Hyungmu sudah berangkat semua, tinggal kita berdua. Aku dan Sungmin hyung. Jaga rumah baik-baik. Istirahatlah! Jangan main game terus menerus, Kyu.” Oceh Ryewook sambil membenarkan tali sepatunya yang terlepas.
Mata Kyuhyun perlahan berubah menjadi sendu kembali setelah mendengar nama Ji Hyun. Sungmin menyadari hal tersebut. Kini ia telah mengerti. Semua masalah Kyuhyun berhubungan dengan Lee Ji Hyun. Yeoja yang sangat di cintai oleh Kyuhyun.
Ketika mereka bertiga berjalan menuju pintu, bel pintu berbunyi. Saat Sungmin membuka pintunya, berdirilah sesosok yeoja cantik dengan rambut coklat yang di gerai sebahu di hadapan mereka.
“Ji Hyun-ah ! Lama kau tak kemari. Masuklah! Kami berangkat dulu, ne! Kyu, kami mungkin pulang sedikit telat. Palliwa, Wookie-ah.” Pamit Sungmin tergesa-gesa dan menarik tangan Ryewook untuk segera pergi menjauh yang justru membuat Ryewook gelagapan.
Kyuhyun langsung menarik tangan Jihyun masuk dan menutup pintu dorm. Ia menatap lekat-lekat yeoja di hadapannya kali ini. Air matanya segera menerobos benteng pertahanan yang telah susah payah ia bangun. Kyuhyun lalu memeluk yeoja yang selalu memenuhi pikirannya dan membuatnya risau akhir-akhir ini.
 “Nan bogoshipo! Jeongmal bogoshipo!” Kyuhyun terisak dalam pelukan Jihyun. Jihyun hanya terdiam tak membalas pelukan Kyuhyun. Ia sibuk mempertahankan air matanya agar tak jatuh, namun sia-sia. Pada akhirnya air matanyapun jatuh juga. Ia lalu membalas pelukan Kyuhyun.
***
Cause nothing could ever, ever replace you
Nothing can make me feel like you do
You know there’s no one, I can relate too
And know we won’t find a love that so true
“Apa kau sudah gila? Aku tak mau mengakhiri hubungan kita begitu saja. Aku ingin kita terus bersama. Jihyun, aku mencintaimu! Aku tak dapat hidup tanpamu. Tiga minggu kau tak memberi kabar aku sudah seperti orang gila, apalagi jika kita berpisah. Apa kau mau aku mati?” ucap Kyuhyun geram karena Jihyun mengajaknya untuk berpisah. Nafasnya tersengal-sengal mendengar kata ‘putus’ kata yang paling di benci oleh Kyuhyun saat ini. Jantungnya berdebar ratusan kali lebih cepat dari biasanya. Ia merasakan hatinya berdesir. Dadanya begitu bergemuruh. Ia tak habis pikir mengapa Jihyun mengucapkan perpisahan dengan begitu mudahnya.
“Masih banyak yeoja lain diluar sana yang lebih baik, Kyu!”
“Memang banyak. Namun tak ada yang sepertimu. Aku hanya menginginkanmu! Ku mohon mengertilah, Jihyun!” pinta Kyuhyun sambil berlutut dihadapan Jihyun. Jihyun bersimpuh di hadapan Kyuhyun.
“Nan ara, Kyu! Ara! Tapi aku tetap tak sanggup lebih lama denganmu, Kyu. Aku tak sanggup!”
***
There’s nothing like us, there’s nothing like you and me
Together through the storm…
There’s nothing like us, there’s noting like you and me
Together…
“Kumohon jangan lakukan ini padaku, Jihyun! Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu. Tak ada yang seperti kita! Kau dan Aku. Bukankah kita telah benyak melewati rangkaian cobaan bersama-sama? Aku tak mampu berdiri sendiri tanpamu, Jihyun! Aku tak akan pernah bisa.” Kyuhyun mencoba untuk membujuk Jihyun untuk untuk tak pergi dari hidupnya. Ia sangat menyayangi Jihyun lebih dari apapun.
“Tentu saja kau bisa, Kyu! Aku yakin itu. Justru hidupmu akan lebih baik tanpa adanya aku di sisimu. Kau orang yang paling kuat yang pernah aku temui selama ini, Kyu.” Ujar Jihyun meyakinkan namja di depannya yang sedang menatapnya dengan tatapan sendu miliknya. Sebenarnya, jauh dalam hatinya, Jihyun sama sekali tak sanggup berpisah dengan Kyuhyun. Namun Jihyun tetaplah Jihyun. Sekali ia membuat keputusan, maka tak akan ia rubah sedikitpun darinya. Dia adalah yeoja keras kepala dan sulit sekali untuk di tentang.
***
I gave you everything, babe. Everything I had to give
Girl, why would you push me away?
Lost in confusion, like an illusion
You know I’m used to making your day
“Mengapa kau melakukan ini padaku?” Tanya Kyuhyun pasrah.
“Kau adalah bintang, Kyu. Kau adalah superstar. Sulit untuk meraihmu.” Balas Jihyun tak bersemangat.
“Tapi kau telah meraihku dan memiliku. Kenapa kau ingin melepasku?”
“Kau tau, Kyu? Bintang jika dilihat dari jauh sangatlah indah. Namun jika kita melihat lebih dekat, bintang hanyalah kumpulan gas panas yang berpijar. Itulah yang kurasakan saat ini. Aku ingin melihatmu bersinar dari jauh, agar aku melihat bahwa kau indah. Kau istimewa.”
“Lalu untuk apa Tuhan menciptakanku jika bukan untukmu, Jihyun? Aku ingin kau yang menjadi pendamping hidupku. Kita ditakdirkan bersama, Jihyun. Apapun milikku akan ku berikan padamu, bahkan nyawaku sekalipun. Aku hanya ingin bersamamu.”
“Tidak, Kyu. Tidak!!”
***
But that is the past now, we didn’t last now
I guess that this is meant to be
Tell me was it worth it? We were so perfect
But baby I just want you to see
“Katakan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau ingin berpisah denganku? Katakan sejujurnya! Apa ada yang salah dariku? Bukankah hubungan kita selama ini baik-baik saja?” Tanya Kyuhyun pada Jihyun. Ia sangat ingin mengetahui alasan Jihyun yang sebenarnya.
“Aku hanya tak kuat menahan kesendirian saat kau pergi jauh, Kyu. Waktumu hanya sedikit untukku. Aku selalu menghawatirkanmu saat kau tak memberiku kabar sama sekali. Aku lelah dengan semua pemberitaan miring seputar hubunganmu dengan banyak yeoja cantik. Aku tak dapat menahan kekecewaanku saat kau melakukan fan service dengan mencium kening para yeoja yang tak kau kenal di hadapan orang banyak. Berfoto mesra dengan yeoja cantik, menari dengan para yeoja seksi dan pandanganmu penuh nafsu kepada mereka. Aku tak tahan dengan semua ini. Mianhae!” Aku Jihyun yang lantas membuat Kyuhyun tercengang. Bodohnya ia melakukan semua itu tanpa memberi tau Jihyun terlebih dahulu. Bodohnya ia telah mengumbar kelakuan yang selalu membuat Jihyun sakit hati. Bodohnya ia melakukan segalanya tanpa memperdulikan perasaan Jihyun sebagai kekasihnya. Bodohnya ia tak melihat segala perbuatannya dari sudut pandang Jihyun.
“Mianhae, Jihyun-ah. Semua itu hanyalah sikap profesionalku dalam melakukan pekerjaan. Aku sama sekali tak memiliki perasaan suka pada mereka semua. Mianhae, aku menyesalinya.” Balas Kyuhyun menggenggam tangan Jihyun yang gemetar.
“Terlambat, Kyu. Aku sudah memutuskan untuk pergi. Mianhae!” Jihyun melepaskan genggaman Kyuhyun dan berlari keluar pergi dari dorm sekaligus pergi dari hidup Kyuhyun. Ia meninggalkan Kyuhyun yang terduduk lemas di lantai. Kyuhyun terdiam. Pandangannya sama sekali kosong. Air matanya perlahan jatuh membasahi pipi yang hari demi hari semakin kurus. Wajahnya pucat pasi. Bibirnya kaku dan hatinya membeku. Ia benar-benar tak tahu harus berkata apa. Ia benar-benar merasa kehilangan.
Ia menyandarkan tubuhnya pada tembok. Tak ada yang ia lakukan selain meneteskan air mata. Kyuhyun benar-benar seperti orang gila. Untung saja satu jam kemudian ada Kangin yang datang ke dorm untuk mengambil barang tertinggal. Ia mendapati Kyuhyun terduduk lemas bersandar pada tembok. Kangin menyentuh badan Kyuhyun yang begitu dingin, namun pipinya terasa sangat panas. Ia segera membantu Kyuhyun naik ke atas ranjangnya dan mengompresnya. Ia segera mengabari member yang lain bahwa Kyuhyun sedang sakit. Tak lupa ia juga mengabari Uisa untuk segera datang memeriksa Kyuhyun.
Semua member berkumpul dan berdiri di samping ranjang Kyuhyun. Menunggu uisa selesai memeriksa Kyuhyun. Diantara yang lain, Sungminlah yang paling merasa khawatir akan keadaan Kyuhyun yang memang rapuh itu.
Setelah dokter memeriksanya dan memberikan obat bius padanya, Kyuhyunpun mulai terlelap.
“Uisa, bagaimana? Apa Kyuhyun tak apa?” Tanya Sungmin gelisah.
“Tidak, ia hanya sedikit terguncang dan kelelahan. Apakah dalam beberapa hari ini pola makannya tak teratur? Kalian kan sudah tahu jika Kyuhyun mudah sekali sakit. Jadi tolong di jaga baik-baik dongsaeng kalian ini. Ini resepnya.” Balas Uisa sambil menyerahkan daftar resep kepada Leeteuk.
“Gomawo, Songsaenim.” Ucap mereka serempak.
---Skip>> One hour later
“Kyuhyun, bagaimana? Apa merasa lebih baik?” Tanya Siwon saat melihat Kyuhyun mulai membuka matanya.
“Nan gwaenchana, hyung. Aisshh… kepalaku pusing sekali.”
“Jangan banyak bergerak, Kyu. Janga banyak berpikir juga.” Saran Kangin kepada Kyuhyun.
“Apa ini semua karena Jihyun? Nappeun yeoja!” kecam Sungmin.
“Sudahlah, hyung. Nan gwaenchana. Akupun telah berpisah dengan Jihyun. Sudahlah. Aku ingin bangkit darinya. Sepertinya ia sudah tak mencintaiku. Mulai saat ini aku akan belajar melepasnya.” Balas Kyuhyun lemah. Ia mencoba untuk tersenyum. Namun ini benar-benar senyum tulus Kyuhyun. Ia benar-benar ingin mencoba lepas dari Jihyun karena pasti sulit baginya untuk kembali bersama Jihyun lagi. Ia tahu benar akan hal itu.
“Asal kau tau Jihyun. Walaupun kita berpisah. Walaupun kita jauh. Walaupun kau tak mencintaiku lagi. Namun aku akan tetap mencintaimu. Hanya saja dengan hati yang terbuka tanpa keterpurukan lagi.” Bisik Kyuhyun dalam hatinya.
Kini ia telah kembali menjadi Kyuhyun milik para hyungnya. Bukan lagi Kyuhyun yang terpuruk karena cinta. Ia berfikir bahwa kali ini adalah saatnya ia bahagia, bukan seperti hari-hari kemarin yang selalu membuatnya jatuh. Kyuhyun bertekad untuk bangkit dan menjadi kuat. Bukan lagi Kyuhyun yang rapuh.
Namun ia tetap mencintai Jihyun. Itulah komitmennya.
***
There’s nothing like us, there’s nothing like you and me
Together trough the storm…
There’s noting like us, there’s nothing like you and me
Together…

***