Annyeong!!
Kali ini postingan bukan dari Author, tapi dari temen Author
Mau kontak dia silahkan di Meirina Ayu
Do'a in bisa jadi film yaa ^^
Berani baca, berani kesemsem
20 DAYS
Erine adalah seorang gadis yang
hidup selama 20 tahun dengan kekuatan sihir yang dimilikinya. Kekuatan sihir
yang di wariskan oleh ke-dua orang tuanya mungkin dapat membuatnya merasa
beruntung karena ia dapat melakukan apapun yang ia mau dengan tongkat sihir
yang ia miliki. Namun tidak selamanya ia merasa beruntung dengan memiliki
kekuatan sihir, apalagi semenjak ia menginjak usia remaja. Ia sangat merasa
berbeda dengan teman dan lingkungan sekitarnya. Ia belum pernah sama sekali
merasakan apa yang namanya jatuh cinta seperti apa yang sering dikatakan oleh
teman-temannya semasa sekolah. Ia sangat ingin dapat hidup normal dan bisa
merasakan yang namanya jatuh cinta dan dicintai. Hingga tepat saat ia berusia
20 tahun kurang 20 hari ia harus menyelesaikan ujian untuk para
penyihir-penyihir yang akan memasuki usia 20 tahun, agar ia dapat
menyempurnakan kekuatan sihir yang di wariskan oleh kedua orang tuanya. Ia
hanya di beri waktu selama 20 hari untuk menyelesaikan tantangan yang di beri
oleh ratu sihir untuknya. Tantangan yang di beri oleh ratu sihir untuknya
mungkin cukup berat untuk seoarang penyihir cantik sepertinya, yang memiliki
kepribadian tidak seperti penyihir-penyihir pada umumnya.
Waktu
untuk menjalankan tugasnya sebagai penyihir pun dimulai, ia harus membuat
seorang lelaki biasa jatuh cinta padanya dan rela menjadi seorang penyihir dan
menikahinya. Namun tidak mudah bagi Erine untuk mendapatkan seorang lelaki yang
rela menikahinya dan menjadi penyihir sepertinya. Apalagi, ia belum pernah merasakan
yang namanya jatuh cinta. Hingga suatu ketika, saat Erine berjalan di pinggiran
danau yang indah ia melihat seorang lelaki tampan yang sedang mengendarai
sepeda menuju kearahnya. Tanpa sadar jantung Erine bedetak cepat hingga ia
pingsan di buatnya. Lucu memang bagi seorang penyihir yang pingsan hanya karna
melihat lelaki tampan. Erine pun di bawa ke rumah lelaki yang membuatnya jatuh
hati. Dengan sadarnya ia berkata “Inikah namanya jatuh cinta? “ namun sosok
lelaki tampan itu datang membawa minum dan membuyarkan racauannya. Dan dari
situlah ia mengetahui bahwa nama pangerannya itu ialah Aldi. Hubungan mereka
terus berlanjut, namun Aldi belum mengetahui siapa sosok Erine sebenarnya.
Karena memang sifat Erine yang lebih mirip dengan manusia biasa dari pada sifat
seorang penyihir. Namun tidak berapa
lama saat hubungan mereka semakin dekat dan mereka pun saling jatuh cinta,
Erine memutuskan untuk mengakui siapa dirinya yang sebenarnya. Tidak mudah
baginya mengatakan hal ini kepada lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu,
karena ia mengerti apa yang akan di terimanya setelah mengatakan hal itu. Ia
sangat takut jika aldi tidak bisa menerima siapa Erine sebenarnya. Namun hal
itu harus di lakukan Erine karena ia sadar bahwa waktu yang tersisa untuk
menjadikannya sebagai penyihir sejati tidaklah banyak. Ia sadar akan resiko
yang di terimanya bahwa ia akan kehilangan orang yang telah membuatnya merasa
seperti manusia biasa pada umumnya yang merasakan namanya jatuh cinta atau
mungkin aldi akan menerimanya dan mereka akan hidup bahagia sebagai black
magician couple. Yang di khawatirkan oleh Erine pun terjadi, bahwa Aldi akan
berubah dan mulai menjauh darinya. Erine pun sempat putus asa namun ia tetap
berusaha agar Aldi dapat menerimanya dan mau menikahinya dan menjadi penyihir
sepertinya.
Sore harinya ia kembali berjalan
di tepian danau mengingat saat pertama kali ia mengenal Aldi. Dengan duduk
bersila di bawah pohon yang rindang di tepian danau yang indah di temani senja,
Erine berkata pelan dan berlinang air mata. “Seandainya bisa, aku ingin terbang
bersamamu dan burung-burung di atas sana. Aku ingin terus duduk bersamamu di
bawah teduhnya pohon. di temani matahari
dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus menggenggam jari-jemarimu, berbagi rasa
dan hangat tubuh,selamanya.
Sayangnya gravitasi menghalangiku.putaran bumi menambah
setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa
waktu kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun
terasa semakin menakutkan.
Aku rebah di tanah, memejamkan mata kuat-kuat karena air
mata yang menderas. ’aku masih di sini’ bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku
tak percaya, itu hanya khayalku. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti,kau
benar-benar tiada.”
Dengan hati yang berat ia pun
meninggalkan danau dan kembali ke rumah. Waktu yang tersisa tinggal 3 hari
lagi. Namun Aldi hingga kini belum
menampakkan dirinya di depan Erine. Paginya,ketika Erine bangun ia di kejutkan
dengan sosok lelaki yaitu Aldi. Ia tak percaya bahwa Aldi akan mendatangi
rumahnya sepagi ini. Aldi berkata kepada Erine bahwa ia juga sangat mencintai
Erine, namun ia tidak bisa jika ia harus menjadi seorang penyihir seperti Erine
dan meninggalkan kehidupannya selama ini begitu saja. Dan kini saatnya Erine
yang harus memilih bahwa ia akan tetap menjadi seorang penyihir atau menjadi
manusia biasa dan hidup bahagia bersama dengan Aldi.
Perasaan bingung kembali Erine
rasakan. Erine tidak tahu apa yang harus ia pilih kekuatan sihir turun-temurun
yang di wariskan oleh orang tuanya atau cinta pertamanya yang membuatnya merasa
sempurna menjadi seorang manusia. Jika hatinya yang harus memilih, erine pasti
lebih memilih hidup dengan Aldi di banding ia harus memiliki kekuatan sihir
yang menjadikan pembatas antara ia dengan Aldi. Namun jika ia memilih untuk
meninggalkan kekuatan sihirnya itu berarti ia telah mengecewakan orang tuanya yang
telah memberikan amanat untuk terus menjaga kekuatan sihirnya dan
menyempurnakannya dengan menikahi lelaki biasa yang rela menjadi seorang
penyihir untuknya. Dan dengan penuh
ampun ia menghadap ratu sihir dan memutuskan bahwa ia akan menikah dengan aldi
namun tidak untuk sebagai penyihir melainkan sebagai pasangan normal yang akan
menjalani kehidupan barunya bersama Aldi yang telah merubah hidup dan cintanya.
Tidak semudah itu sang ratu sihir dan orang tua Erine membiarkan Erine lebih
memilih hidup bahagia dengan cintanya. Namun Erine sadar akan resiko yang akan
di terimanya jika ia lebih memilih Aldi. Ditentang orang tuanya yang menjadikan
suatu pertimbangan yang cukup sulit bagi Erine. Ia terus berusaha untuk
mempertahankan cinta pertamanya itu. Kegigihan Erine pun membuat orang tuanya
luluh dan membiarkan Erine anak semata wayangnya untuk menentukan hidup dan
masa depannya sendiri. Erine sama sekali
tidak merasa menyesal dengan keputusannya ini. Erine dan Aldi pun sangat
menikmati kehidupan barunya dan memutuskan untuk menikah saat Erine genap
berusia 20 tahun, dan itu artinya 2 hari lagi Erine akan benar-benar menjadi
manusia biasa yang normal.
Hari bahagia yang di tunggu-tunggupun
tiba. Pernikahan itu digelar di danau yang telah mempertemukan mereka berdua.
Dengan mengenakan gaun putih yang indah Erine duduk dengan anggunnya menatap
danau dan menunggu kedatangan Aldi untuk melaksanakan pernikahan ini. Erine
mulai resah karena sosok Aldi belum juga datang. Para tamu dan kerabat sudah
tidak sabar untuk menyelesaikan semuanya. Erine merasa sedikit kecewa ia merasa
dikhianati oleh orang yang sangat dicintainya itu. Pernikahan itu pun gagal.
Namun Erine tetap setia menunggu kedatangan Aldi. Hingga sebuah kabar tentang
Aldipun terdengarnya. Tidak sanggup Erine mendengarnya, ia berlari meninggalkan
danau mencari sosok Aldi yang mungkin sebentar lagi sudah tiada. Berkali-kali
Erine terjatuh menginjak gaun putih panjangnya itu. tapi Erine cepat kembali
bangkit terus berlari lagi dan mencari
sosok Aldi. Melihat keberadaan Aldi yang tergeletak lemah, Erine berteriak dan
menangis sejadi-jadinya. Gaun putih yang harusnya dikenakan Erine di hari
pernikahannya bersama Aldi, kini telah berubah warna tekena darah yang mengalir
dari tubuh aldi yang tertabrak itu. Dengan tubuh tergeletak lemah di atas tanah
dan menggenggam cincin penikahannya Aldi berkata lirih “lanjutkan hidupmu
jangan pernah menyesalinya meskipun itu tanpa aku” pesan terakhir untuk Erine
dari Aldi menjadi penutup lembaran hidup mereka berdua yang baru saja di mulai
besama-sama. Erine memeluk erat tubuh Aldi. Kini Aldi benar-benar tiada. Erine berbisik
lembut di telinga Aldi “I can’t believe it’s over”
Esoknya upacara pemakaman Aldipun
di mulai. Isak tangis Erine terdengar jelas. Menetes membasahi nisan. Tangan
mungilnya mencekeram tanah makam yang sedikit basah, berharap Aldi akan kembali
mengisi ruang dihidupnya. Hari semakin larut, namun kaki Erine seperti tidak sanggup
melangkah meninggalkan makam Aldi. Pagi harinya Erine memutuskan kembali ke
rumah untuk membersihkan diri dan mencoba untuk rela melepaskan kepergian Aldi
untuk selama-lamanya. Erine kembali meninggalkan rumah namun tidak untuk ke
makam Aldi melainkan ke danau tempat kenangan mereka berdua. Karena dengan
berada di situlah Erine merasa bahwa sosok Aldi masih ada di dekatnya.
Untuk
kali ini Erine kembali tidak menyesali hidupnya meskipun Aldi telah tiada.
Menjadikan 20 harinya bersama Aldi sebagai hari yang penuh makna dalam
hidupnya. Erine tetap bertahan dengan cintanya terhadap aldi, hingga akhir
hayatnya ia hanya memiliki satu cinta.
Karena Erine sadar sebuah kebersamaan pasti ada akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar