widget

Everytime I had the Inspirations on Everywhere and from Everyone

Rabu, 02 Oktober 2013

Annyeong!!

Kali ini postingan bukan dari Author, tapi dari temen Author
Mau kontak dia silahkan di Meirina Ayu
Do'a in bisa jadi film yaa ^^
Berani baca, berani kesemsem 
 20 DAYS  

Erine adalah seorang gadis yang hidup selama 20 tahun dengan kekuatan sihir yang dimilikinya. Kekuatan sihir yang di wariskan oleh ke-dua orang tuanya mungkin dapat membuatnya merasa beruntung karena ia dapat melakukan apapun yang ia mau dengan tongkat sihir yang ia miliki. Namun tidak selamanya ia merasa beruntung dengan memiliki kekuatan sihir, apalagi semenjak ia menginjak usia remaja. Ia sangat merasa berbeda dengan teman dan lingkungan sekitarnya. Ia belum pernah sama sekali merasakan apa yang namanya jatuh cinta seperti apa yang sering dikatakan oleh teman-temannya semasa sekolah. Ia sangat ingin dapat hidup normal dan bisa merasakan yang namanya jatuh cinta dan dicintai. Hingga tepat saat ia berusia 20 tahun kurang 20 hari ia harus menyelesaikan ujian untuk para penyihir-penyihir yang akan memasuki usia 20 tahun, agar ia dapat menyempurnakan kekuatan sihir yang di wariskan oleh kedua orang tuanya. Ia hanya di beri waktu selama 20 hari untuk menyelesaikan tantangan yang di beri oleh ratu sihir untuknya. Tantangan yang di beri oleh ratu sihir untuknya mungkin cukup berat untuk seoarang penyihir cantik sepertinya, yang memiliki kepribadian tidak seperti penyihir-penyihir pada umumnya.
                Waktu untuk menjalankan tugasnya sebagai penyihir pun dimulai, ia harus membuat seorang lelaki biasa jatuh cinta padanya dan rela menjadi seorang penyihir dan menikahinya. Namun tidak mudah bagi Erine untuk mendapatkan seorang lelaki yang rela menikahinya dan menjadi penyihir sepertinya. Apalagi, ia belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Hingga suatu ketika, saat Erine berjalan di pinggiran danau yang indah ia melihat seorang lelaki tampan yang sedang mengendarai sepeda menuju kearahnya. Tanpa sadar jantung Erine bedetak cepat hingga ia pingsan di buatnya. Lucu memang bagi seorang penyihir yang pingsan hanya karna melihat lelaki tampan. Erine pun di bawa ke rumah lelaki yang membuatnya jatuh hati. Dengan sadarnya ia berkata “Inikah namanya jatuh cinta? “ namun sosok lelaki tampan itu datang membawa minum dan membuyarkan racauannya. Dan dari situlah ia mengetahui bahwa nama pangerannya itu ialah Aldi. Hubungan mereka terus berlanjut, namun Aldi belum mengetahui siapa sosok Erine sebenarnya. Karena memang sifat Erine yang lebih mirip dengan manusia biasa dari pada sifat seorang penyihir.  Namun tidak berapa lama saat hubungan mereka semakin dekat dan mereka pun saling jatuh cinta, Erine memutuskan untuk mengakui siapa dirinya yang sebenarnya. Tidak mudah baginya mengatakan hal ini kepada lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu, karena ia mengerti apa yang akan di terimanya setelah mengatakan hal itu. Ia sangat takut jika aldi tidak bisa menerima siapa Erine sebenarnya. Namun hal itu harus di lakukan Erine karena ia sadar bahwa waktu yang tersisa untuk menjadikannya sebagai penyihir sejati tidaklah banyak. Ia sadar akan resiko yang di terimanya bahwa ia akan kehilangan orang yang telah membuatnya merasa seperti manusia biasa pada umumnya yang merasakan namanya jatuh cinta atau mungkin aldi akan menerimanya dan mereka akan hidup bahagia sebagai black magician couple. Yang di khawatirkan oleh Erine pun terjadi, bahwa Aldi akan berubah dan mulai menjauh darinya. Erine pun sempat putus asa namun ia tetap berusaha agar Aldi dapat menerimanya dan mau menikahinya dan menjadi penyihir sepertinya.
Sore harinya ia kembali berjalan di tepian danau mengingat saat pertama kali ia mengenal Aldi. Dengan duduk bersila di bawah pohon yang rindang di tepian danau yang indah di temani senja, Erine berkata pelan dan berlinang air mata. “Seandainya bisa, aku ingin terbang bersamamu dan burung-burung di atas sana. Aku ingin terus duduk bersamamu di bawah teduhnya pohon.  di temani matahari dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus menggenggam jari-jemarimu, berbagi rasa dan hangat tubuh,selamanya.
Sayangnya gravitasi menghalangiku.putaran bumi menambah setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa semakin menakutkan.
Aku rebah di tanah, memejamkan mata kuat-kuat karena air mata yang menderas. ’aku masih di sini’ bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku tak percaya, itu hanya khayalku. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti,kau benar-benar tiada.”
Dengan hati yang berat ia pun meninggalkan danau dan kembali ke rumah. Waktu yang tersisa tinggal 3 hari lagi.  Namun Aldi hingga kini belum menampakkan dirinya di depan Erine. Paginya,ketika Erine bangun ia di kejutkan dengan sosok lelaki yaitu Aldi. Ia tak percaya bahwa Aldi akan mendatangi rumahnya sepagi ini. Aldi berkata kepada Erine bahwa ia juga sangat mencintai Erine, namun ia tidak bisa jika ia harus menjadi seorang penyihir seperti Erine dan meninggalkan kehidupannya selama ini begitu saja. Dan kini saatnya Erine yang harus memilih bahwa ia akan tetap menjadi seorang penyihir atau menjadi manusia biasa dan hidup bahagia bersama dengan Aldi.
Perasaan bingung kembali Erine rasakan. Erine tidak tahu apa yang harus ia pilih kekuatan sihir turun-temurun yang di wariskan oleh orang tuanya atau cinta pertamanya yang membuatnya merasa sempurna menjadi seorang manusia. Jika hatinya yang harus memilih, erine pasti lebih memilih hidup dengan Aldi di banding ia harus memiliki kekuatan sihir yang menjadikan pembatas antara ia dengan Aldi. Namun jika ia memilih untuk meninggalkan kekuatan sihirnya itu berarti ia telah mengecewakan orang tuanya yang telah memberikan amanat untuk terus menjaga kekuatan sihirnya dan menyempurnakannya dengan menikahi lelaki biasa yang rela menjadi seorang penyihir untuknya. Dan  dengan penuh ampun ia menghadap ratu sihir dan memutuskan bahwa ia akan menikah dengan aldi namun tidak untuk sebagai penyihir melainkan sebagai pasangan normal yang akan menjalani kehidupan barunya bersama Aldi yang telah merubah hidup dan cintanya. Tidak semudah itu sang ratu sihir dan orang tua Erine membiarkan Erine lebih memilih hidup bahagia dengan cintanya. Namun Erine sadar akan resiko yang akan di terimanya jika ia lebih memilih Aldi. Ditentang orang tuanya yang menjadikan suatu pertimbangan yang cukup sulit bagi Erine. Ia terus berusaha untuk mempertahankan cinta pertamanya itu. Kegigihan Erine pun membuat orang tuanya luluh dan membiarkan Erine anak semata wayangnya untuk menentukan hidup dan masa depannya sendiri.  Erine sama sekali tidak merasa menyesal dengan keputusannya ini. Erine dan Aldi pun sangat menikmati kehidupan barunya dan memutuskan untuk menikah saat Erine genap berusia 20 tahun, dan itu artinya 2 hari lagi Erine akan benar-benar menjadi manusia biasa yang normal.
Hari bahagia yang di tunggu-tunggupun tiba. Pernikahan itu digelar di danau yang telah mempertemukan mereka berdua. Dengan mengenakan gaun putih yang indah Erine duduk dengan anggunnya menatap danau dan menunggu kedatangan Aldi untuk melaksanakan pernikahan ini. Erine mulai resah karena sosok Aldi belum juga datang. Para tamu dan kerabat sudah tidak sabar untuk menyelesaikan semuanya. Erine merasa sedikit kecewa ia merasa dikhianati oleh orang yang sangat dicintainya itu. Pernikahan itu pun gagal. Namun Erine tetap setia menunggu kedatangan Aldi. Hingga sebuah kabar tentang Aldipun terdengarnya. Tidak sanggup Erine mendengarnya, ia berlari meninggalkan danau mencari sosok Aldi yang mungkin sebentar lagi sudah tiada. Berkali-kali Erine terjatuh menginjak gaun putih panjangnya itu. tapi Erine cepat kembali bangkit  terus berlari lagi dan mencari sosok Aldi. Melihat keberadaan Aldi yang tergeletak lemah, Erine berteriak dan menangis sejadi-jadinya. Gaun putih yang harusnya dikenakan Erine di hari pernikahannya bersama Aldi, kini telah berubah warna tekena darah yang mengalir dari tubuh aldi yang tertabrak itu. Dengan tubuh tergeletak lemah di atas tanah dan menggenggam cincin penikahannya Aldi berkata lirih “lanjutkan hidupmu jangan pernah menyesalinya meskipun itu tanpa aku” pesan terakhir untuk Erine dari Aldi menjadi penutup lembaran hidup mereka berdua yang baru saja di mulai besama-sama. Erine memeluk erat tubuh Aldi. Kini Aldi benar-benar tiada. Erine berbisik lembut di telinga Aldi “I can’t believe it’s over”
Esoknya upacara pemakaman Aldipun di mulai. Isak tangis Erine terdengar jelas. Menetes membasahi nisan. Tangan mungilnya mencekeram tanah makam yang sedikit basah, berharap Aldi akan kembali mengisi ruang dihidupnya. Hari semakin larut, namun kaki Erine seperti tidak sanggup melangkah meninggalkan makam Aldi. Pagi harinya Erine memutuskan kembali ke rumah untuk membersihkan diri dan mencoba untuk rela melepaskan kepergian Aldi untuk selama-lamanya. Erine kembali meninggalkan rumah namun tidak untuk ke makam Aldi melainkan ke danau tempat kenangan mereka berdua. Karena dengan berada di situlah Erine merasa bahwa sosok Aldi masih ada di dekatnya.
Untuk kali ini Erine kembali tidak menyesali hidupnya meskipun Aldi telah tiada. Menjadikan 20 harinya bersama Aldi sebagai hari yang penuh makna dalam hidupnya. Erine tetap bertahan dengan cintanya terhadap aldi, hingga akhir hayatnya ia hanya memiliki satu cinta.  Karena Erine sadar sebuah kebersamaan pasti ada akhirnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar